Pacemaker adalah perangkat medis berukuran kecil yang ditanam di bawah kulit dada sebelah kiri, berfungsi mengirimkan impuls listrik kecil ke jantung dan membantu mengatur detak jantung yang terlalu lambat atau bahkan tidak teratur. Dengan pacemaker, aliran darah kembali lancar, gejala-gejala seperti kelelahan dan pusing berkurang, dan kualitas hidup pun meningkat.
Jantung adalah organ vital yang tak kenal lelah memompa darah ke seluruh tubuh. Namun, ada kalanya ritme alami jantung terganggu, menyebabkan detak yang terlalu lambat atau tidak teratur. Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah, menimbulkan kelelahan, pusing, bahkan pingsan. Di sinilah peran pacemaker hadir, sebuah perangkat portabel namun berperan besar dalam menjaga ritme jantung tetap stabil.
Komponen pacemaker terdiri dari generator yang menghasilkan impuls listrik, kabel elektroda ukuran tipis yang membawa impuls ke jantung, dan baterai sebagai sumber daya. Teknologi pacemaker telah berkembang pesat dengan adanya model nirkabel.
Penemu Pacemaker
Penemuan pacemaker jantung dimulai pada tahun 1950 di Universitas Toronto, dr. Wilfred Bigelow dan dr. John C. Callaghan bekerja sama dengan dr. John A. Hopps dari National Research Council of Canada untuk mengembangkan pacemaker eksternal portabel pertama.
Alat ini berhasil diuji pada hewan anjing juga kelinci dan menjadi dasar bagi pacemaker implan yang digunakan pada manusia. Inovasi ini menjadi terobosan besar dalam teknologi medis dan telah menyelamatkan banyak nyawa di seluruh dunia.
Hasil penelitian dr. Bigelow dan dr. Callaghan dipresentasikan kepada American College of Surgeons pada 23 Oktober 1950, mereka berdua yang merupakan warga Canada kemudian menciptakan Model 3 Stimulator-Defibrillator pada tahun 1951. Dr. Hopps kemudian dikenal sebagai Bapak Teknik Biomedis.
Tipe pacemaker
Masing-masing pacemaker memiliki manfaat yang berbeda, dan pemasangannya disesuaikan kondisi spesifik jantung pasien. Dengan jenis pacemaker yang tepat, pasien dengan masalah irama jantung dapat menjalani hidup yang lebih nyaman dan sehat.
1. Single-chamber pacemaker
Memiliki kabel yang berfungsi untuk mengantarkan impuls listrik ke satu bagian jantung, biasanya ke ventrikel ruang bawah kanan, tipe ini untuk pasien pada kondisi bradikardia.
2. Dual-Chamber Pacemaker
Pacemaker yang memiliki dua kabel untuk mengirim impuls listrik ke dua ruang jantung berbeda, yaitu atrium kanan dan ventrikel kanan, alat pacu jantung ini berfungsi membantu mengatur waktu antara kontraksi kedua ruang tersebut, sehingga jantung berdetak dengan ritme yang lebih alami.
3. Pacemaker Biventrikular
Alat pacu jantung dikhususkan untuk pasien gagal jantung tingkat lanjut, dilengkapi tiga kabel untuk membawa impuls listrik ke ventrikel kiri dan kanan juga ke atrium kanan. Tujuannya adalah menyamakan atau menyinkronkan kontraksi kedua ventrikel agar jantung dapat memompa darah dengan lebih efisien.
Pemasangan pacemaker
Pacemaker dapat dipasang sementara atau permanen, tergantung pada kondisi medis pasien dan kebutuhan spesifik. Berikut adalah beberapa situasi di mana masing-masing jenis pacemaker digunakan:
Pacemaker sementara
- Bradikardia Setelah Operasi Jantung
Setelah operasi jantung, pasien mungkin mengalami bradikardia (denyut jantung lambat). Pacemaker sementara dapat digunakan untuk menguatkan detak jantung pasien selama masa pemulihan.
- Infark Miokard Akut
Pasca serangan jantung, bisa saja pasien mengalami gangguan irama jantung yang mengakibatkan bradikardia. Penggunaan pacemaker sementara dapat membantu menstabilkan detak jantung mereka selama fase akut ini.
- Overdosis Obat
Bradikardia bisa terjadi akibat overdosis obat-obatan medis tertentu. Dalam kasus ini, temporary pacemaker berfungsi menjaga detak jantung hingga efek obat tersebut hilang dalam peredaran darah.
- Sebelum pemasangan permanen
Pacemaker jenis ini bisa digunakan sebagai pertimbangan evaluasi apakah pasien memerlukan alat pacu jantung permanen kedepannya.
Pacemakaer permanen
- Bradikardia Kronis
Pasien dengan kondisi khusus yang tidak merespons terapi obat mungkin memerlukan pacemaker permanen untuk mempertahankan detak jantung yang memadai.
- Blok Jantung
Gangguan konduksi listrik di jantung yang dapat menyebabkan bradikardia atau aritmia lainnya. Pacemaker permanen dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini.
- Sindrom Sinus Sakit
Disfungsi nodus sinus yang menyebabkan detak jantung berjeda atau tidak teratur.
- Gagal Jantung
Pada beberapa kasus gagal jantung lanjut, pacemaker khusus yang disebut cardiac resynchronization therapy (CRT) dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi kerja jantung.
Pantangan menggunakan pacemaker
Pasien dengan alat pacu jantung memerlukan sejumlah penyesuaian yang harus diperhatikan, karena sangat penting untuk menjaga gaya hidup sehat sekaligus menjaga fungsi pacemaker agar tetap optimal. Pasien perlu berhati-hati dalam aktivitas sehari-hari serta menghindari paparan perangkat tertentu.
Berikut adalah beberapa pantangan bagi pengguna pacemaker
1. Aktivitas fisik yang terlalu berat
Menurut situs the heart of clinic, aktivitas olahraga seperti mengangkat beban berat dengan menggunakan tangan sebelah kiri sebaiknya dibatasi karena dapat menyebakan pergeseran posisi alat.
2. Gawai elektronik
Pasien dihimbau agar tidak menyimpan perangkat elektronik seperti ponsel di saku dada, terutama di sisi alat pacu jantung terpasang, tujuannya untuk mencegah interfensi yang bisa terjadi antara sinyal gawai dengan pacemaker. Interfensi sinyal elektronik menyebabkan gangguan perubahan listrik pacemaker.
3. Gelombang elektromagnetik
Medan elektromagnetik yang intens menyebabkan pemanasan pada komponen pacemaker , hindari berada di ruangan dengan EMF tinggi seperti pemindai MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Baca juga: 5 manfaat medical wellness untuk kesehatan jantung
Dengan mengikuti beberapa pedoman ini, pengguna pacemaker bisa tetap menjalani hidup dengan nyaman dan aman, penting untuk berkonsultasi secara rutin dengan dokter agar mendapatkan panduan lebih lanjut serta informasi terbaru tentang pantangan lainnya.
Recent Comments