Magnesium merupakan mineral penting yang terlibat dalam lebih dari 300 reaksi biokimia di dalam tubuh manusia. Salah satu fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan jantung, terutama dalam mengatur irama jantung dan tekanan darah.
Simak artikel berikut untuk mengetahui mengapa mineral ini sangat penting bagi kesehatan jantung Anda.
Manfaat Magnesium untuk Jantung
Peran magnesium memiliki tugas penting dalam menjaga kesehatan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Menjaga Irama Jantung Tetap Normal
Berperan dalam proses kelistrikan jantung, khususnya dalam mengatur kerja ion kalsium dan kalium—dua elektrolit penting dalam kontraksi otot jantung. Kekurangan magnesium dapat memicu aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang berpotensi berbahaya.
2. Mengatur Tekanan Darah
Memiliki efek vasodilator, yaitu melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah, sehingga membantu menurunkan tekanan darah. Dalam sebuah meta-analisis oleh Zhang et al. (2016), suplementasi magnesium sebanyak 300–500 mg per hari selama 1–3 bulan terbukti secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik (sekitar 2 mmHg) dan diastolik (sekitar 1,78 mmHg). Meski terlihat kecil, penurunan ini cukup berarti dalam mengurangi risiko stroke dan serangan jantung, terutama pada penderita hipertensi.
3. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Koroner dan Kematian Kardiovaskular
Sejumlah studi jangka panjang menunjukkan bahwa kadar magnesium yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik dan kematian akibat gangguan kardiovaskular.
4. Mengurangi Peradangan Sistemik
Peradangan kronis dalam tubuh, meskipun tidak selalu terasa, dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti hipertensi dan gangguan jantung.
Magnesium membantu menenangkan kondisi ini. Penelitian menunjukkan bahwa asupan magnesium yang cukup dari makanan sehari-hari berkaitan dengan kadar penanda peradangan yang lebih rendah dalam tubuh.
Baca juga: Pentingnya Skrining Penyakit Jantung Bawaan Bayi dan Dewasa
Beberapa studi juga menemukan bahwa suplemen magnesium dapat membantu mengurangi tanda-tanda peradangan, terutama pada individu dengan kondisi kesehatan seperti kadar gula darah atau kolesterol tinggi.
Hipomagnesemia subklinis
Menurut studi oleh DiNicolantonio et al. (2018), banyak orang mengalami kekurangan kadar magnesium tanpa menyadarinya. Kondisi ini terjadi ketika kadar magnesium dalam tubuh sedikit di bawah normal, namun belum cukup rendah untuk menimbulkan gejala yang jelas. Meski demikian, kekurangan ini tetap berisiko dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan:
- Serangan jantung dan stroke
- Peradangan kronis
- Kesulitan mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah
- Aritmia (gangguan irama jantung)
Yang perlu diwaspadai, kekurangan magnesium sering kali tidak terdeteksi melalui pemeriksaan darah rutin, karena sebagian besar magnesium berada di dalam sel tubuh, bukan di aliran darah. Oleh karena itu, kadar magnesium serum yang normal belum tentu mencerminkan status magnesium tubuh yang sebenarnya.
Tanda Tubuh Kekurangan Magnesium
Berikut beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai ketika tubuh kekurangan magnesium:
- Jantung berdebar atau detak tidak teratur Kekurangan magnesium dapat menyebabkan aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang bisa terasa seperti jantung berdebar atau berdetak tidak normal.
- Kram otot Magnesium berperan penting dalam relaksasi otot. Kekurangannya dapat menyebabkan kram, kejang, atau otot terasa tegang secara tiba-tiba.
- Kelelahan dan kelemahan Magnesium terlibat dalam produksi energi di tingkat sel. Jika kadarnya rendah, tubuh bisa mengalami kelelahan kronis, lemas, atau kurang bertenaga.
- Tekanan darah tinggi Magnesium membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengatur tekanan darah. Kekurangannya dapat berkontribusi pada hipertensi.
- Gangguan tidur atau mudah cemas Magnesium mendukung fungsi sistem saraf dan produksi hormon yang menenangkan. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan insomnia, gelisah, atau kecemasan berlebih.
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, terutama bila memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter.
Baca juga: Pemeriksaan Irama Jantung dengan Holter
Makanan Sumber Magnesium

Berikut adalah beberapa makanan yang kaya akan magnesium dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
- Biji Labu Mengandung sekitar 150 mg magnesium per 28 gram. Takaran praktis: ¼ cangkir (sekitar satu genggam kecil) biji labu panggang. Cocok dijadikan camilan sehat yang renyah dan bergizi.
- Kacang Almond Mengandung sekitar 80 mg magnesium per 28 gram. Takaran praktis: Segenggam (sekitar 20 butir) kacang almond. Bisa dinikmati langsung atau dicampur ke dalam oatmeal dan smoothie.
- Bayam Mengandung sekitar 78 mg magnesium per 100 gram. Takaran praktis: 1 mangkuk sedang (±1 cangkir) bayam rebus. Mudah dikonsumsi sebagai sayur bening, tumis, atau campuran sup.
- Pisang 1 buah pisang ukuran sedang mengandung sekitar 30–35 mg magnesium. Praktis sebagai camilan sehat atau pelengkap sarapan.
- Ikan Salmon 1 potong fillet ukuran sedang (±100 gram) mengandung sekitar 50–55 mg magnesium. Selain kaya akan omega-3, salmon juga baik untuk kesehatan jantung.
- Alpukat ½ buah alpukat ukuran sedang mengandung sekitar 30 mg magnesium. Nikmati sebagai jus tanpa gula, topping salad, atau isian roti panggang.
- Cokelat Hitam Mengandung sekitar 64 mg magnesium per 28 gram. Takaran praktis: 2 kotak kecil (sekitar 1 baris dari 1 batang) cokelat hitam (≥70% kakao). Boleh dikonsumsi secukupnya sebagai dessert sehat.
Suplemen Magnesium untuk Jantung

Jika kebutuhan magnesium Anda sudah tercukupi dari makanan sehari-hari, umumnya tidak diperlukan suplemen tambahan. Namun, bagi Anda yang memiliki kondisi seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau gangguan metabolik lainnya, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen magnesium sebagai bagian dari terapi.
Penting: Jangan mengonsumsi suplemen magnesium secara sembarangan. Dosis yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping seperti diare, gangguan pencernaan, bahkan gangguan irama jantung jika dikonsumsi berlebihan.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pemeriksaan menyeluruh akan membantu menentukan apakah Anda benar-benar membutuhkan suplemen dan berapa dosis yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Kekurangan magnesium sering kali menjadi penyebab tersembunyi dari berbagai masalah jantung, mulai dari tekanan darah tinggi hingga aritmia. Jangan tunggu hingga gejalanya memburuk.
Tim medis Hasna Medika siap membantu memeriksa kondisi Anda dan memberikan perawatan serta solusi terbaik agar jantung Anda tetap sehat, kuat, dan terlindungi.
Sumber:
Ahmed, F., & Mohammed, A. (2019). Magnesium: The Forgotten Electrolyte-A Review on Hypomagnesemia. Medical sciences (Basel, Switzerland), 7(4), 56. https://doi.org/10.3390/medsci7040056. Alateeq, K., Walsh, E. I., Ambikairajah, A., Ranasinghe, D., Kochan, N. A., & Brodaty, H. (2024). Association between dietary magnesium intake, inflammation, and neurodegeneration. European Journal of Nutrition, 63, 1807–1818. https://doi.org/10.1007/s00394-024-03383-1.
Del Gobbo, L. C., Imamura, F., Wu, J. H. Y., de Oliveira Otto, M. C., Chiuve, S. E., & Mozaffarian, D. (2013). Circulating and dietary magnesium and risk of cardiovascular disease: A systematic review and meta-analysis of prospective studies. American Journal of Clinical Nutrition, 98(1), 160–173. https://doi.org/10.3945/ajcn.112.053132. DiNicolantonio, J. J., O’Keefe, J. H., & Wilson, W. (2019). Subclinical magnesium deficiency: A principal driver of cardiovascular disease and a public health crisis. Healthcare, 7(4), 56. https://doi.org/10.3390/healthcare7040056.
Rao, N. D., Lemaitre, R. N., Sitlani, C. M., Umans, J. G., Haack, K., Handeland, V., Navas-Acien, A., Cole, S. A., Best, L. G., & Fretts, A. M. (2023). Dietary magnesium, C-reactive protein and interleukin-6: The Strong Heart Family Study. PloS one, 18(12), e0296238. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0296238. Zhang, Y., Xun, P., Wang, R., Mao, L., He, K., & Tang, Q. (2016). Magnesium intake and blood pressure: A meta-analysis of randomized double-blind placebo-controlled trials. Hypertension, 68(2), 324–333. https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.116.07664
Editor: Ricky
Recent Comments